Sabtu, 03 November 2012

MANUSIA DAN SEJARAH


MANUSIA DAN SEJARAH
Sangat sulit membayangkan kehidupan manusia tanpa kebudayaan tidak ada manusia yang ada dan mengada dalam keadaan uncontional. Manusia selalu berada dalam konteks yang konkrit dan rill. Alam kehidupan manusia cukup kompleks dan beraneka ragam hanya dapat dipahami secara kontekstual, paling tidak konteks ruang dan waktunya.
Manusia sebagai sosok mahluk yang belum sempurna serba butuh. Manusia mempunyai kebutuhan fisik dan rohani. Berkat kebutuhan mendorong manusia untuk belajar dan bekerja untuk memenuhi kebutuhan untuk itulah manusia manusia melakukan proses belajar terus menerus. Kebudayaan merupakan konsekuensi dari keberadaan manusia yang terus belajar. Belajar merenung dan berkarya. Didalam kebudayaan manusia belajar melalui belajar manusia menciptakan kebudayaan dan kebudayaan manusia mengembangkan potensi belajar. Mungkin konsep berger tentang eksternalisasi, objektifitas dan internalisasi dapat membantu menjelaskan keterkaitan manusia dengan kebudayaan.
Kebudayaan tidak dengan sendirinya memenuhi segala kebutuhan manusia. Manusia untuk memperoleh kebutuhannya harus berusaha dan belajar. Manusia terus bergulat untuk memperoleh sesuatu. Baginya hidup bukan untuk bertopang dagu, melainkan untuk menyngsingkan lengan baju. Manusia terus berkarya dan belajar demi mengembangkan dimensi kemanusiaannya.
Manusia yang berhenti dalam belajar dan berkarya, dan sebenarnya telah kehilangan hakekatnya sebagai sosok manusia yang menjadi. Manusia yang mati dalam kehidupan eksitensinya sebagai subjek sekaligus objek kebudayaan telah berubah menjadi pelengkap penderita sejarah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar